Tips Follow Up Customer

Lamin Etam – Kesempurnaan Anda dalam melakukan follow up customer bisa menjadi kunci sukses penjualan Anda. Begitu sebaliknya. Kesalahan kecil dalam follow up bisa berakibat fatal. Prospek Anda akan menghindar dan enggan berkomunikasi lagi dengan Anda.

Berikut Tips efektif dalam melakukan follow up

1. Pastikan kalau Anda telah membuat jadwal follow up dan perencanaan aktifitas Anda dengan disiplin.

2. Hati-hati melihat dan memahami prospek. Jangan perlakukan sama rata. Ingat tidak semua prospek sama.

3. Catat hal hal penting yang muncul dalam percakapan Anda dengan prospek atau calon customer.

4. Jangan tinggalkan prospek Anda. Perlakukan seakan-akan prospek tersebut satu-satunya calon customer Anda.

5. Gali terus informasi prospek Anda, sehingga Anda mengenali betul kebutuhanya kemudian buat hubungan lebih dekat.

6. Gunakan waktu seeffisien mungkin sehingga tidak terkesan Anda tidak ada kerjaan lain dan tidak perlu forsir tenaga di awal.

7. Yakinkan kalau Anda menghubungi, Anda memiliki alasan yang baik dan cukup kuat, mengapa Anda menelponnya atau mendatanginya.

8. Dengarkan apa yang mereka katakan pada Anda. Bukan mereka harus mendengarkan apa yang ingin Anda kerjakan.

 

Masalahnya adalah Sudah totalan, janji transaksi, tapi beberapa waktu gak ada kabar.

Pernah dapat calon pembeli seperti ini ?

Bagaimana menyikapi hal tersebut ?

Yuk kita bahas, Aciappp…

Pertama dan utama, tidak perlu di dramatisir, hehe.

BACA JUGA  Kebiasaan yang Membawa Kesuksesan

Dapat prospek seperti itu, mungkin akan membuat seseorang jadi kesal, bingung, panik dan sejenisnya.

Tapi walaupun begitu, itu bukan alasan untuk langsung curhat di sosial media.

Hal ini akan terjadi berkali-kali.

Masa’ setiap terjadi harus curhat terus?
Itu sih menghabiskan energi, hehe

Belum lagi kalau dilihat orang lain?

Mungkin maksudnya posting seperti itu untuk mengingatkan.

Tapi yang bisa lihat sosial media kita bukan hanya orang yang janji transfer saja, benar kan?

Yang tidak ada hubungannya juga bisa melihat.

Dan biasanya, curhatan begitu akan menurunkan kredibilitas penjualnya. Yang ujung-ujungnya, membuat orang lain menurunkan kepercayannya. Rugi deh.

Lagipula, yang janji transfer belum tentu lihat dan gak terlalu peduli.

Nah lho. . .

Yang terburuk.

Biasanya kekesalan yang diposting, diikuti dengan umpatan.

Dapat pembeli belum pasti, tambah dosa sudah jelas

Terkadang, saat jualan kita butuh kedewasaan.

Selesaikan secara personal.

Kalau hal ini sudah dipahami, Alhamdulillah.

Maka kita masuk ke teknisnya.

Saat ketemu prospek seperti itu, maka solusinya adalah FOLLOW UP

Menurut Hubspot.

80% transaksi online terjadi karena pembelinya di follow up.

Sayangnya, banyak penjual yang tidak melakukan hal ini.

Artinya apa?
Artinya follow up adalah salah satu bagian dalam prosedur jualan kalau ingin hasil yang maksimal.

Kalau ingin hasil maksimal sih, kalau gak mau juga gak papa… Hehe

BACA JUGA  Menentukan Strategi Brand dari Hasil Analisis di Facebook

Pada dasarnya, mereka yang menghubungi Anda atau merespon promo Anda itu memiliki ketertarikan dengan penawaran yang Anda berikan.

Mereka belum transfer, bisa jadi karena mereka sibuk, lupa, ada keperluan, masih menimbang-nimbang, atau alasan lainnya.

Daripada menduga-duga, lebih baik follow up saja. Benar kan ?

Nah, siapa yang sebaiknya di follow up?

Yang sebaiknya di follow up adalah mereka yang sudah totalan harga, dan memang janji transfer.

Kalau hanya tanya-tanya tapi belum totalan, bisa jadi mereka hanya ingin tahu dulu, belum tentu mau beli.

Kalau sudah janji transfer, artinya sudah pernah punya niat untuk beli.

Cara follow upnya bagaimana?

Pertama, ketika prospek mengatakan akan transfer, kita jangan selesai dengan kalimat “Oke ditunggu ya.”

Kalimat itu bagus, hanya saja ada yang lebih bagus.

Kalimatnya

“Oke ditunggu ya mba. Kalau sudah, silahkan berikan bukti transferannya 2×24 jam untuk Saya proses pengirimannya. Terimakasih sudah berbelanja kepada kami “

Kenapa perlu ada waktunya?

Untuk memberikan tanda kepada prospek, bahwa dalam waktu yang ditentukan kita akan menghubungi dia lagi.

Kata “Saya” dan “Kami” dalam kalimat, digunakan untuk memberikan rasa nyaman kepada prospek.

Pakai emot untuk memberikan kesan ramah.
Selain kalimat diatas, Anda juga bisa pakai kalimat

“Baik pak akan kami tunggu. Silahkan mengabari kalau sudah di transfer. Sekedar menginfokan, kalau promo spesial ini hanya sampai besok. Jadi jangan sampai kelewatan ya. Terimakasih 🙂 ”

BACA JUGA  6 Cerita Bisnis Menginspirasi Dunia yang Harus Anda Ketahui

Ini jika yang Anda tawarkan adalah promo berbatas waktu atau terbatas jumlah. .

Jika di perhatikan, kalimat-kalimat diatas memberikan penekanan waktu. Kenapa begini?

Agar saat follow up nanti enak. .

Kebanyakan penjual bingung memulai percakapan saat follow up. Dengan memberikan penekanan di waktu, jadi lebih mudah masuknya.

Kapan waktu terbaik untuk follow up?
Jika tidak ada batasan promo.
Maka maksimal 2×24 jam dari chat terakhir.
Lebih dari itu kurang bagus hasilnya.

Jika ada batasan promo.
Follow up customer bagusnya sehari sebelum promo ditutup.

Karena jika promo masih panjang, maka prospek akan terus menunda. Kalau sudah jelas batasannya, maka mereka akan lebih tergerak.

Bagi sebagian orang, menunda itu memang enak, hehe

Silahkan dicoba dan semoga bermanfaat..

Tips diatas merupakan cara-cara melakukan follow up customer yg bisa teman teman coba untuk membantu agar cepat closing.

Salam Hangat

Lamin Etam