Jika Dosa Kasat Mata

Bagaimana Jika Dosa Kasat Mata | Nabi Muhammad, lamin etam
Lamin Etam – Kita ini beruntung pakai banget loh, diatkdirkan terlahir dengan menjadi umat Nabi Muhammad. Saya Yakin kita semua tahu bahwa Banyak keistimewaan yang diberikan pada umat ini, padahal dulu umat sebelum kita tidak mendapatkannya. Seorang ulama hadist dari kota Mekkah, Sayyid Mumammad Al-Maliki, bahkan menulis satu kitab tebal yang hanya membahas tentang puluhan kekhususan umat Rasulullah ini. Saya bocorkan satu hal ya. Dalam kitab Syaroful Ummatil Muhammadiyah tersebut, disampaikan bahwasanya umat Nabi Muhammad SAW senantiasa ditutupi aibnya oleh Allah. Bandingkan dengan umat para Nabi terdahulu, jika mereka berbuat dosa maka dengan izin Allah di depan pintu rumahnya tiba-tiba akan terdapat sebuah tulisan, “Si pemilik rumah telah melakukan dosa ini dan itu, dan ia harus melakukan amalan ibadah begini dan begitu, agar dosanya diampuni.” Subhanallah! Betapa malunya! Wajah saya mau ditaruh di mana seandainya ini terjadi sekarang. Untunglah umat Rasulullah ditutupi aib-aibnya meski telah bermaksiat setiap hari. Maka saudara tetap melihat wajah saya bersih walaupun sebenarnya bermasker dosa. كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ “Setiap umatku dimaafkan kecuali mujahir, yaitu mereka yang melakukan dosa di malam hari kemudian di pagi hari, ia malah berkata pada orang lain ‘Tadi malam aku melakukan ini dan itu.’ Di malam hari Tuhannya menutupi dosanya, tapi di pagi hari ia sendiri yang membukanya.” (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim) Coba bayangkan seekor katak yang melahap kunang-kunang, maka katak itu kemanapun dia pergi tidak akan bisa menyembunyikan apa yang barusan disantapnya, karena perutnya akan bersinar-sinar terus. Alangkah penyayangnya Allah kepada umat ini, tak lain untuk menunjukkan kedudukan Nabi Muhammad yang mulia di sisi-Nya. Maka, salah satu bentuk syukur kita atas nikmat ini adalah dengan menghidupkan sunnah dan membiasakan (more…)

Belajar Menjadi Orang Baik

belajar menjadi orang baik, balikpapan bontang
Lamin Etam – Jangan bilang-bilang ya, saya ini sebenarnya yang gampang terpengaruh secara emosional dengan apa yang sedang saya lihat (sedang belajar menjadi orang baik). Contohnya saat keponakan saya sungkem pada kedua orang tuanya setelah prosesi akad nikah, saya lihat ayah si mempelai perempuan tersedu-sedu demi menyaksikan putri kecilnya kini telah dewasa dan harus berpisah darinya. Tanpa terasa, air mata saya juga berlinang. Seolah saya ikut larut dalam menyelami perasaan berat yang dialami oleh si ayah. Begitu pula ketika menyaksikan tangis bahagia para pemain Perancis merebut Piala Dunia, entah mengapa seolah kebahagiaan mereka menular pada saya hingga pelupuk mata ini jadi basah pula. Tidak salah dalam kitab Al-Hikam disebutkan bahwa, al-mujanasah takunu bil mujalasah. Seseorang akan serupa dengan siapa yang sedang bersamanya. Jika kita sedang bersama yang berbahagia, maka akan ikut bahagia. Begitupun saat bersama dengan yang bersedih, maka kesedihannya terasa pula pada diri kita. Tidak terkecuali saat menemani bersama orang yang ramah, kita akan ikut menjadi ramah. Atau ketika menemani bersama orang yang sedang bergosip maka kita pasti jadi bergosip pula. Itulah mengapa Ibunda Maryam diperintahkan dalam Surat Ali Imran ayat 43, وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ “Dan shalatlah engkau bersama dengan orang-orang yang shalat.” Maka ini bisa menjadi panduan atau inspirasi bagi kita semua, apa yang kita butuhkan pada hari ini? Jika anda sedang membutuhkan semangat, maka carilah teman yang kita kenal penuh optimis, dan cobalah bersama dengannya hari ini saja. Insya Allah anda akan jadi semangat. Jangan sampai kita ini yang sedang belajar menjadi orang baik, tapi masih saja membersamai teman yang suka menyinggung orang lain, menyesali keadaan, dan mengumpat takdir Allah. Kapan kita berhasil memperbaiki diri kalau begini terus? Salam Hangat Lamin Etam Advertising (more…)

BERMIMPI JUGA DENGAN ILMU

lamin etam, belajar dari kisah para nabi dan rasul memohon pertolongan kepada Allah,Bermimpi juga dengan ilmu
Lamin Etam – Belajar dari kisah para Nabi dan Rasul, berdoa, dan memohon pertolongan kepada Allah itu jangan tanggung-tanggung. Mintalah yang banyak dan yang terbaik. Misalnya kita sedang berada di Dubai, tentu kita akan mencari gedung paling tertinggi di dunia yaitu Burj Khalifa. Tapi, akan sangat disayangkan kalau pada saat berada di sana, tetapi hanya berfoto di depan gedung tiga lantai. Itu sih di sini juga banyak kan. Nabi Sulaiman Perhatikanlah Nabi Sulaiman saat berdoa kepada Allah, permintaannya tidak tanggung-tanggung. Sang Nabi meminta kerajaan terbaik di dunia seperti disebut dalam surat Shad ayat 35, قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ Ia berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” Tetapi perlu diingat, bahwa saat itu Nabi Sulaiman tahu ilmunya. Langkah-langkah yang harus ditempuhnya sudah jelas tergambar dalam pikirannya. Jauh sebelum menjadi raja, Nabi Sulaiman diberi pilihan untuk memilih ilmu, harta, atau jabatan. Maka Sang Nabi memilih ilmu. (Hadist Riwayat Ad-Dailami dan Ibnu Asakir) Jadi, meskipun Nabi Sulaiman meminta sesuatu yang tidak masuk akal, Beliau sudah membayangkan rencana yang masuk akal untuk menuju kepada impiannya itu. Tentu rencana-rencana yang akan ditempuhnya tidak mudah, oleh karena itu Beliau memohon pertolongan Allah untuk mencapai dream tersebut. Demikianlah kita sebagai muslim dalam meneladani Baginda Nabi Sulaiman. Bermimpilah setinggi mungkin, rencanakan dengan baik lalu Berdoalah dengan yang terbaik. Karena Allah Maha Pemberi. Setelah itu buatlah peta detail setiap langkah demi langkah yang akan kita tempuh menuju kepada impian tersebut. Ingatlah bahwa bermimpi juga dengan ilmu. Kalau kita tidak memiliki gambaran dengan jelas apa yang harus kita lakukan menuju kepada dream tersebut, itu sih namanya bermimpi tanpa ilmu. Nabi Sulaiman telah menjadi sebaik-baik teladan bagi kita bahwa yang namanya impian itu boleh saja (more…)

Belajar Dari Rubik

lamin etam membaca sebuah buku Belajar Dari Rubik
Lamin Etam – Bermula dari membaca sebuah buku yang membahas tentang rubik yang dibeli karena iseng saja, kini semua anak-anak saya sedang demam rubik. Mereka sudah mengoleksi dan memainkan empat buah tipe permainan tersebut dari yang paling mudah sampai yang cukup sulit. Penuh ketekunan mereka mencari teknik menyelesaikannya di internet, kemudian mencoba-coba saran tersebut, sampai akhirnya berhasil juga menyelesaikan puzzle berbentuk kubus aneka warna itu. Kalau kita mau mengamati dan merenungkan sedikit saja, ternyata rubik telah mengajarkan banyak hal kepada kita. Pertama Rubik terdiri dari bagian-bagian bidang kecil dengan warna-warni berbeda-beda. Untuk menggerakkan rubik, kita tidak bisa memutar hanya satu bagian terkecilnya itu, melainkan harus bergerak bersamaan satu baris ataupun satu kolom. Hal ini mengajarkan pentingnya kebersamaan. Kita diingatkan untuk shalat berjamaah, saling tolong menolong, bersatu dalam melawan kebathilan, karena dengan bergerak bersama kita memiliki kekuatan. Kedua Para penggemar rubik mengatakan bahwa untuk menyelesaikan permainan ini, tidak akan pernah bisa dengan mencoba-coba sendiri. Jika kita hanya mencoba-coba, maka seumur hidup puzzle tidak akan selesai. Mau tidak mau harus mempelajari rumus dan konsep yang telah diajarkan para master rubik. Hal ini mengajarkan pentingnya ilmu, karena agama ini tidak bisa dipelajari sendiri, melainkan membutuhkan seorang guru untuk menjelaskannya secara mendalam. Sebagaimana ulama mengatakan, لَوْلا مُرَبّي ما عَرَفْتُ رَبّي (Kalau bukan karena guruku, aku tak akan mengenal Tuhanku) Ketiga Jika kita melihat sejak awal langkah demi langkah seorang pemain menyelesaikannya, terkadang kita melihat permainan sudah hampir selesai karena sebagian besar baris dan kolom sudah berwarna seragam, tetapi kemudian terjadi perombakan lagi seolah-olah menjauhi harapan kita. Ternyata memang seperti itulah cara permainannya. Tentu saja pada akhirnya seluruh rubik selesai diseragamkan. Hal ini mengajarkan pentingnya berbaik sangka kepada Allah dalam menerima ujian, terkadang kita merasa keadaan seolah-olah semakin runyam, padahal memang seperti itulah cara Allah menyelesaikan ujian kita. Keempat Rubik tidak mengenal usia. Hal ini (more…)

Perahu Yang Dirusak Nabi Khidir

Perahu Yang Dirusak Nabi Khidir
Lamin Etam – Satu dari tiga hal yg membuat Nabi Musa tak bisa menahan diri untuk bertanya kepada Nabi Khidir adalah terkait masalah perahu yang dirusak Nabi Khidir. Terang saja, karena tak ada angin dan tak ada hujan, perahu tersebut tiba-tiba saja dirusak oleh Nabi Khidir. فَانْطَلَقَا حَتَّىٰ إِذَا رَكِبَا فِي السَّفِينَةِ خَرَقَهَا ۖ قَالَ أَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ أَهْلَهَا لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا إِمْرًا “Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa berkata, “Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya? Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.” Belakangan, barulah Nabi Musa diberi tahu alasan sebenarnya musibah yang sengaja ditimpakan perahu itu, ternyata untuk melindungi dari dahsyatnya kekejaman seorang penguasa. Perusakan perahu tersebut terjadi atas kehendak Allah yang dilakukan melalui wasilah Nabi Khidir, karena Dia Maha Penyayang lagi Maha Melindungi. Kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya tidak akan berubah sampai kapan pun. Oleh karena itu, terkadang seorang hamba ditimpakan musibah, justru karena Allah ingin melindungi dari dahsyatnya api neraka. مَا مِنْ شَىْءٍ يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ فِى جَسَدِهِ يُؤْذِيهِ إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ عَنْهُ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِه “Tidaklah suatu musibah menimpa jasad seorang mukmin dan itu menyakitinya melainkan akan menghapuskan dosa-dosanya.” (Hadist Riwayat Ahmad) Begitulah kisah Nabi Khidir dengan Nabi Musa yang dapat kita jumpai dalam surat Al-Kahfi ayat 71 merupakan pengingat, bahwa apabila sebuah musibah terjadi pada kita, cukup bayangkan saja bahwa hal itu berarti kita sedang diberi peran sebagai perahu tersebut oleh Allah. Kasih sayang Allah Perjalanan Nabi Khidir memang lebih bagus lagi jika kita simak secara menyeluruh. Awalnya bercerita tentang perahu berkondisi baik yang dirusak, dan akhirnya justru berkisah tentang rumah berkondisi rusak yang diperbaiki. فَانْطَلَقَا حَتَّىٰ إِذَا أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمَا فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا يُرِيدُ أَنْ يَنْقَضَّ فَأَقَامَهُ ۖ قَالَ لَوْ شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا Maka keduanya berjalan, hingga tatkala keduanya sampai kepada (more…)